Eurotunnel Blokir 37 Ribu Migran Sejak Awal Tahun



PARIS - Eurotunnel, perusahaan pengelola terowongan antara Prancis dan Inggris, mengatakan telah memblokir lebih dari 37 ribu migran yang mencoba menyeberang secara ilegal dari benua Eropa ke Inggris sejak awal tahun.


Eurotunnel mengumumkan total jumlah tersebut, Rabu 29 Juli 2015, dan mengatakan Perancis dan Inggris harus berbuat lebih banyak untuk membantu Eurotunnel mengatasi meningkatnya jumlah pendatang yang membanjiri daerah tersebut.

Sebagaimana diberitakan VoA, Kamis (30/7/2015), pengumuman ini datang setelah selama dua malam tercatat rekor jumlah migran yang mencoba masuk terowongan.

Pihak berwenang di kota pelabuhan utara Perancis dari Calais mengatakan Rabu bahwa dalam semalam bahwa mereka menghitung sekitar 1.500 migran telah mencoba memasuki terowongan dengan harapan mencapai Inggris, menemukan setidaknya jenazah seorang yang mencoba masuk tapi gagal. Rekor Selasa malam ini kedua terbesar setelah Senin malam, ketika polisi mencegat lebih dari 2.000 migran.

Sebuah situs Perancis melaporkan seorang pria Sudan berusia sekitar 25-30 tahun meninggal dunia, kemungkinan akibat tertabrak truk.

Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang saat ini berada di Singapura, mengatakan pada hari Rabu bahwa Inggris bekerja sama dengan Perancis, untuk mencegah gangguan di lokasi Eurotunnel, di mana para migran selama lebih dari enam minggu terakhir ini mencoba untuk melewati terowongan ini dari Perancis ke Inggris. Delapan migran dilaporkan meninggal di dalam terowongan sejak pertengahan Juni.

Sebanyak 10 ribu migran dari Afrika, Timur Tengah dan sekitarnya tinggal di perkemahan kumuh di dan dekat Calais, sebuah kota berpenduduk 70 ribu orang.

Pengamat mengatakan jumlah mereka yang nekat memasuki terowongan bawah laut sepanjang 50 kilometer telah bertambah dalam beberapa pekan terakhir, setelah pemerintah meningkatkan keamanan di pelabuhan untuk memblokir migran agar tidak melarikan diri dari kapal-kapal Inggris. Konfrontasi terowongan tersebut menyebabkan kemacetan di terowongan sepanjang hari Selasa.

Terowongan juga ditutup bagi kereta api dan kendaraan sepanjang Sabtu malam hingga Minggu, menyusul konfrontasi antara polisi dan para migran.

Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve, Selasa 28 Juli 2015, mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa polisi telah menangkap beberapa orang, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May mengatakan pemerintahnya akan memberikan dana tambahan sebesar USD10,8 juta untuk membantu Perancis mengamankan Eurotunnel dengan mendirikan pagar baru.

Perdana Menteri Inggris David Cameron telah menolak usulan para pemimpin Eropa yang mendesak Inggris untuk menerima sejumlah pengungsi yang telah melintasi Mediterania untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Akibat desakan Jerman, Italia dan negara-negara lain dalam KTT Uni Eropa agar Inggris menampung lebih banyak pengungsi yang membanjiri benua tersebut, Cameron mengajukan permohonan bagi sebuah prosedur dari Uni Eropa untuk memblokir tuntutan itu. Para pemimpin Eropa lainnya akhirnya setuju untuk memukimkan kembali 60 ribu pengungsi secara sukarela.

Surat kabar Guardian di Inggris mengatakan sebanyak 150 migran tiba setiap harinya di Calais, memicu peringatan bahwa 10 ribu migran diperkirakan akan mencoba memasuki Inggris pada akhir Agustus.

0 comments:

Post a Comment